
Persiapan Matang dan Kualitas Pimpinan Sidang Kunci Sukses Proses Rekapitulasi
SURABAYA, KPU Kota Probolinggo - Rekapitulasi penghitungan perolehan suara merupakan kegiatan membaca dan menuliskan kembali perolehan suara peserta dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke dalam formulir plano dan sertifikat hasil. Namun demikian, sering terjadi kesalahpahaman dalam proses tersebut.
Hal itu diulas dalam Kelas Teknis edisi keenam yang digelar KPU Provinsi Jawa Timur, Kamis (5/8/2021). Dalam webinar tersebut, hadir 2 narasumber. Yakni, Komisioner KPU Kabupaten Pacitan Divisi Teknis Penyelenggaraan Agus Santoso dan Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Teknis Penyelenggaraan Hermawan M Khabib.
Agus Santoso dalam paparannya menyampaikan, persiapan rekapitulasi harus dimulai dari gladi bersih dan simulasi. Bila perlu dilakukan berulang-ulang, sekaligus mengecek data dalam formulir C. Hal itu dilakukan agar kekeliruan penulisan angka dan potensi kesalahan lain dapat segera dilakukan perbaikan.
Selain itu, bisa juga dilakukan inovasi untuk menjamin akuntabilitas proses. Misalnya, live streaming melalui YouTube, facebook, atau menggandeng televisi swasta lokal. “Untuk menjawab kecurigaan terhadap kinerja kita,” tegasnya.
Khabib kemudian menjelaskan secara detail alur proses rekapitulasi. Dimulai sejak diterimanya logistik, persiapan acara, menerima mandat saksi, hingga macam atau jenis formulir yang harus diisi.
Rekapitulasi berturut-turut dilaksanakan untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Anggota DPD, Pemilu Anggota DPR RI, Pemilu DPRD Provinsi dan diakhiri Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/Kota. Proses rekapitulasi dalam Pemilu dengan kondisi pandemi, juga perlu mematuhi protokol kesehatan.
Petugas harus mengenakan APD, ada pengukuran suhu, mengatur jarak dan kerumunan, hingga alat tulis yang harus dibawa sendiri oleh para peserta rekap. Habib -sapaan akrabnya- berharap ada penyederhanaan jenis dan jumlah formulir yang harus diisi. Hal itu untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan.
Dalam arahannya, Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur Divisi Teknis Penyelenggaraan Insan Qoriawan menekankan, suksesnya rekapitulasi tidak terlepas dari kapasitas pimpinan sidang. Pimpinan menurutnya, harus mampu mengelola persoalan dan membuka ruang dialektika sepanjang dalam koridor kegiatan rekapitulasi. “Ini seni dalam memimpin sidang,” jelasnya.
Acara yang dipandu staf Subbag Teknis KPU Kota Blitar One Amalia Asna ini diikuti oleh 115 peserta dari KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Diskusi berseri ini berlangsung selama 2,5 jam. Yakni dari pukul 10.00 s/d 12.30 WIB (ori/sp)