
Sosialisasi ke SMAN 4, KPU Ingatkan Pemilih Tidak Terjebak pada Politik Uang.
PROBOLINGGO, KPU Kota Probolinggo – Ratusan siswa-siswi SMA Negeri 4 Kota Probolinggo mendapat edukasi terkait proses demokrasi di Indonesia. Mulai dari sistem Pemilu, hingga menjai pemilih yang cerdas. Salah satunya dengan menolak pemberian uang maupun barang dari kandidat.
Hal itu disampaikan Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi (Rendatin) Muhammad Derajad, Jumat (29/7/2022). Menurut komisioner yang akrab disapa Derajad itu, pengetahuan mengenai demokrasi hingga sistem Pemilu yang dipakai di Indonesia penting diketahui pelajar.
“Karena adik-adik ini adalah pemegang tongkat estafet kepemimpinan, baik lokal maupun nasional di masa depan nanti. Karena itu, perlu pemahaman yang baik mengenai demokrasi,” terangnya. “Mulai sistem Pemilu yang dipakai saat Pemilu Presiden maupun kepala daerah, anggota DPR, maupun DPD,” katanya.
Diketahui, untuk Pilpres dan Pilkada menggunakan sistem Pemilu mayoritas. Sementara untuk legislatif seperti DPR dan DPRD menggunakan sistem proporsional. Sedangkan anggota DPD menggunakan single majority.
Derajad mengungkapkan, sistem Pemilu proporsional lebih mendekatkan pemilih dengan kandidat yang dipilih. Namun, bukan berarti tidak ada kelemahan. Sistem tersebut membuka peluang adanya perpecahan di partai politik. Termasuk dituding sebagai sistem yang membuka peluang terjadinya transaksional.
“Kami berharap, adik-adik semua yang nantinya menjadi pemilih, untuk tidak menerima apapun bentuk politik uang,” katanya. Dalam kesempatan itu, Derajad juga mengingatkan para siswa yang belum menjadi pemilih, untuk mendaftar sebagai pemilih. (rdf)