PROBOLINGGO, KPU Kota Probolinggo – Pemilih pemula punya peran signifikan dalam penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024. Pasalnya, tidak hanya karena pemilik hak suaranya diperkirakan mencapai 50 persen dari total suara pemilih, juga karena karakternya yang rasional dan mampu menjadi pembeda menjadi alasannya.
Hal itu disampaikan Komisioner KPU Kota Probolinggo Radfan Faisal dalam Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) yang digagas KPU Provinsi Jawa Timur, Selasa (12/7/2022). “Pemilih pemula punya banyak keunggulan. Dekat dengan teknologi, toleran, terbuka, kritis dan analitis, rasonal dan antusiasmenya tinggi. Mereka juga haus perubahan,” terangnya.
Karena itu, sangat disayangkan jika pemilih pemula apatis terhadap setiap proses demokrasi. Terlebih, keterlibatan mereka sangat penting untuk memastikan keberlangsungan transisi kepemimpinan. Baik nasional maupun lokal. Gerakan perubahan yang dibangun pemilih pemula juga berbasis pada intelektual, moral, dan sosial.
“Itu sebabnya saya sampaikan, tidak ada alasan bagi anak-anak muda tidak terlibat dalam proses demokrasi. Karena jika mereka golput, maka dikhawatirkan yang terpilih bukanlah orang-orang yang berkompeten menjadi pemimpin dan juga mewakili kita di lembaga perwakilan. Karena itu, tanggal 14 Februari 2024 datang ke TPS untuk memilih,” tegasnya.
Sosialisasi yang dimoderatori Kasubbag Teknis dan Hupmas Qoi Mughni Kumara itu, menyasar pemilih pemula. Tidak kurang 40 peserta hadir. Mulai dari perwakilan OSIS, organisasi kemahasiswaan, perwakilan BEM perguruan tinggi, organisasi kepemudaan, organisasi profesi, dan komunitas.
Ketua Bawaslu Azam Fikri yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, potensi konflik terbuka dalam setiap penyelenggaraan Pemilu. Karena itu, pihaknya mengutamakan pencegahan daripada penindakan. “Mulai dari sosialisasi, pemetaan kerawanan, supervisi, hingga pengawasan partisipatif melibatkan seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur Gogot Cahyo Baskoro mengatakan, pemilih pemula merupakan calon pemimpin masa depan. Sehingga, mereka perlu disiapkan secara matang untuk terlibat dalam proses demokrasi. “Pemilih pemula punya karakter pemilih idealis dan cenderung terus berpartisipasi dalam setiap proses Pemilu,” katanya.
Karena itu, pihaknya terus memasifkan sosialisasi terutama pada pemilih pemula dan pemilih muda, karena mereka juga menjadi agen perubahan yang bisa mempengaruhi orang lain. Terutama berperan agar penyelenggaraan Pemilu berjalan dengan lancar dan aman, serta partisipasi masyarakat dan kualitasnya bisa meningkat. (rdf)